Israel sebelumnya telah mengebom Hodeidah dan Bandara Internasional Sanaa; rudal Houthi menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Kelompok Houthi membantah adanya serangan Israel terhadap pelabuhan-pelabuhan di Yaman setelah Israel memperingatkan warga untuk meninggalkan tiga pelabuhan di Yaman barat yang dikuasai pemberontak.

Dalam sebuah pernyataan di X pada hari Minggu, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengidentifikasi ketiga pelabuhan tersebut sebagai Ras Issa, Hodeida dan Salif.

Laporan media tak lama setelah itu mengatakan Israel telah melancarkan serangan di Provinsi Hodeidah barat, tetapi kepala kantor berita Saba yang dikelola Houthi, Nasruddin Amer, kemudian membantah bahwa serangan tersebut telah terjadi, menurut kantor berita Reuters.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Mubasher pada Minggu malam, setelah pernyataan Adraee, pejabat Hamas Mohammed al-Bukhaiti mengatakan “belum ada serangan di ketiga pelabuhan ini sejauh ini, meskipun kami tidak mengesampingkan kemungkinan serangan semacam itu bisa terjadi”. Dia juga memperingatkan Israel bahwa Houthi akan membalas setiap “eskalasi dengan eskalasi”.

Belum ada komentar segera mengenai serangan itu dari Israel.

Ini terjadi beberapa hari setelah Israel mengebom pelabuhan Hodeidah setelah serangan Houthi di dekat Bandara Ben Gurion di Tel Aviv awal bulan ini.

Serangan Israel juga menargetkan bagian-bagian dari ibu kota Yaman, Sanaa, dan bandara internasional utama di sana.

Kelompok Houthi telah menembakkan rudal ke Israel dan target Israel di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina yang diserang sejak perang di Gaza dimulai 19 bulan lalu. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 52.000 orang, termasuk 57 orang yang meninggal karena kelaparan akibat blokade total Israel sejak 2 Maret, menurut pejabat Palestina.

Kesepakatan gencatan senjata antara Houthi Yaman dan Amerika Serikat tidak termasuk operasi apa pun terhadap Israel, negosiator utama kelompok itu mengumumkan awal pekan ini.

Kelompok Houthi menghentikan serangan ke Israel selama gencatan senjata di Gaza awal tahun ini, tetapi melanjutkan ketika Israel memberlakukan blokade yang kejam dan kemudian melanjutkan perang tak lama setelah itu.

Militer AS telah melancarkan serangan udara harian di seluruh Yaman selama hampir dua bulan, menghancurkan infrastruktur dan menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak dan warga sipil.