Burung Liar Menunjukkan Perilaku Mirip Persahabatan, Studi 20 Tahun Ungkap Fakta Unik

May 9, 2025

3 menit teks

Kemampuan buat kerja sama itu bukan cuma milik manusia, lho. Malah, ini adalah salah satu strategi paling jitu buat bertahan hidup bareng-bareng di seluruh pohon kehidupan. Mulai dari simbiosis yang saling menguntungkan, sampai kebaikan orang asing di jalanan.

Persahabatan – ikatan sosial yang kuat dan awet antara anggota spesies yang sama tapi nggak punya hubungan darah – bisa jadi bagian dari perilaku kooperatif itu. Memang sih, agak susah buat mastiin ini di hewan non-manusia, tapi para ilmuwan baru aja nemuin sesuatu yang mirip banget sama persahabatan di burung.

Data lebih dari 20 tahun tentang burung superb starling (Lamprotornis superbus), yang dianalisis sama tim yang dipimpin oleh ahli biologi Alexis Earl dari Cornell University, nunjukkin bukti jelas tentang saling bantu (reciprocal helping): nawarin bantuan ke anggota kawanan yang nggak ada hubungan darah, dengan harapan bantuan itu bakal dibales.

“Ini adalah bukti nyata pertama tentang timbal balik pada burung yang berkembang biak secara kooperatif,” kata ahli burung Dustin Rubenstein dari Cornell University ke ScienceAlert, “dan salah satu bukti terkuat tentang timbal balik yang terjadi di luar manusia.”

Burung superb starlings hidup dalam kawanan sampai sekitar 60 individu. (Harvey Barrison/Flickr, CC BY-NC-SA 2.0)

Buat hewan sosial yang hidup berkelompok besar, perilaku kooperatif itu penting banget. Udah biasa liat hewan yang punya hubungan keluarga saling bantu, tapi beberapa hewan ngambil langkah lebih jauh.

Sapi, misalnya, punya teman yang nggak ada hubungan darah yang mereka kayaknya suka ditemenin. Lumba-lumba jantan bisa bentuk ikatan sosial berdasarkan keterampilan yang sama. Kelelawar vampir nunjukkin saling berbagi makanan. Dan, tentu aja, primata non-manusia bentuk ikatan sosial. Perilaku sosial non-keluarga bahkan udah diobservasi di burung gagak (rooks).

“Yang kita punya di sini adalah hubungan sosial yang timbal balik,” jelas Rubenstein. “Dengan kata lain, mungkin aku bantu kamu hari ini, dan kamu mungkin bakal bantu aku di lain waktu. Kedua individu dapet keuntungan dari hubungan saling bantu jangka panjang ini. Karena sering terjadi di antara individu yang nggak ada hubungan darah, kamu bisa nganggepnya kayak persahabatan.”

Tapi, identifikasi hubungan ini di hewan liar itu nggak gampang. Penelitian tim ini didasarkan pada observasi yang dikumpulin di burung starling liar di Afrika Timur, burung yang kawanannya terdiri dari tujuh sampai 60 anggota.

Burung-burung ini dikenal sebagai cooperative breeders, di mana yang bukan induk bantu besarin anak-anak. Data yang dikumpulin antara tahun 2002 dan 2021, mencakup sembilan kawanan dan 40 musim kawin.

Buat ngasih konteks ke data observasi, para peneliti juga ngumpulin DNA dari beberapa burung buat nentuin hubungan genetik di antara mereka.

Dari data observasi, para peneliti nyatet kejadian-kejadian bantuan, waktu burung-burung itu keliatan ngebawa makanan ke sarang, atau bantu jaga sarang. Terus mereka identifikasi individu-individu yang terlibat dalam bantuan itu.

Nggak heran, sebagian besar saling bantu terjadi di antara individu yang punya hubungan darah. Tapi saling bantu sama sekali nggak terbatas pada kelompok keluarga di dalam kawanan.

Wild Birds Caught Behaving in Ways That Look Suspiciously Like Friendship
Hewan yang hidup berkelompok perlu bisa bekerja sama. (Никонова Вероника/iNaturalist, CC BY-NC 4.0)

“Starling lain, biasanya imigran yang masuk ke kelompok, bentuk hubungan sosial yang kuat sama individu yang nggak ada hubungan darah dan saling bantu dari waktu ke waktu,” kata Rubenstein. “Imigran ini nggak punya saudara yang bisa mereka bantu berkembang biak, jadi mereka harus bentuk hubungan sosial baru setelah gabung ke kelompok.”

Temuan ini nantangin asumsi kalau burung saling bantu urusan ngurus anak murni karena altruisme akibat seleksi kerabat, kata para peneliti. Bahkan ketika ada kerabat yang bisa bantu, beberapa burung yang nggak ada hubungan darah saling bantu, tukeran peran jadi induk dan pembantu dari musim kawin ke musim kawin.

Malah, kata Rubenstein, burung-burung ini juga keliatan bentuk ikatan erat cuma sama beberapa individu spesifik lainnya, nunjukkin kalau hubungan itu nggak asal-asalan, tapi dipilih dengan sengaja. Mungkin kita nggak bisa bilang mereka “sahabat kental” – karena itu bisa jadi antropomorfisme – tapi nggak beda jauh juga.

“Menurutku, penelitian ini ngasih tau kita kalau burung bekerja sama karena banyak alasan berbeda. Starling butuh pembantu buat besarin anak. Mereka bisa ngajak kerabat, yang sama-sama dapet untung dari gen yang mereka bagi sama anak, atau mereka bisa ngajak individu yang nggak ada hubungan darah dengan bentuk ikatan sosial jangka panjang,” kata Rubenstein.

“Ini bisa dianggap mirip kayak bentuk persahabatan.”

Penelitian ini udah diterbitin di Nature.

(KoranPost)

Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/scientists-discover-wild-birds-behaving-suspiciously-like-friends

Share this post

May 9, 2025

Copy Title and Content
Content has been copied.

Teruskan membaca

Berikutnya

KoranPost

Administrator WhatsApp

Salam 👋 Apakah ada yang bisa kami bantu?