Jamur yang susah banget dicari, yang bisa menghasilkan senyawa buat bikin LSD (zat halusinogen), akhirnya ketemu juga di tanaman morning glory (bunga terompet) setelah dicari puluhan tahun!
Hampir seabad lalu, kimiawan Swiss Albert Hoffman pernah mikir kalau tanaman unik ini mungkin jadi rumah buat jamur dari keluarga yang sama kayak yang ngasilin ergot.
Sebagai orang yang nemuin dan pertama kali bikin LSD (lysergic acid diethylamide) dari alkaloid ergot, Hoffman semangat banget pengen tau lebih banyak soal biologi dan kimia organisme yang bisa bikin zat itu.
Meskipun data biokimia ngasih petunjuk kalau morning glory yang sering ditanam dari Meksiko namanya Ipomoea tricolor mungkin jadi inangnya jamur itu, tapi jamur simbiosisnya sendiri belum pernah kelihatan.
Nah, sampai akhirnya Corinne Hazel, ahli mikrobiologi lingkungan dari West Virginia University, ngeliat lapisan kayak bulu-bulu halus di kulit luar biji Ipomoea tricolor miliknya.
Dia lagi neliti gimana tanaman itu nyebarin alkaloid ergot dari jamur “bandel” ini lewat sistem akarnya.
Hasil sampingan psychedelic dari simbiosis jamur ini udah pernah ditemuin di seperempat dari 200 spesies morning glory yang diambil dari koleksi herbarium. Para ahli biologi udah punya semua bukti kalau jamur itu ada di tanaman ini – kecuali si jamurnya sendiri.
“Orang-orang udah nyari jamur ini bertahun-tahun, dan suatu hari, saya lihat di tempat yang pas, dan ternyata ada,” kata Hazel bilang.
“Kami punya banyak tanaman di sekitar dan mereka punya kulit biji yang kecil banget. Kami perhatiin ada sedikit bulu-bulu halus di kulit bijinya. Itu dia jamur kami.”
Setelah dianalisis pakai mikroskop dan genetik, Hazel dan rekannya, ahli botani Daniel Panaccione, nyimpulin kalau jamur ini jenis baru buat sains, dan mereka namain Periglandula clandestina.
Dengan analisis biokimia jamur ini yang nunjukkin kalau dia bisa ngasilin alkaloid dalam jumlah banyak, penelitian genetik mungkin bisa ngasih wawasan soal evolusinya dan bahkan cara “nyolong” rahasianya buat produksi obat-obatan.
“Morning glories ngandung konsentrasi tinggi turunan asam lisergat yang mirip yang ngasih efek psychedelic,” kata Panaccione jelasin.
“Banyak hal itu beracun. Tapi kalau dikasih dosis yang pas atau dimodifikasi, mereka bisa jadi obat yang berguna. Dengan mempelajarinya, kita mungkin bisa nemuin cara buat ngindarin efek sampingnya. Ini isu besar buat kedokteran dan pertanian.”
Penelitian ini udah diterbitin di jurnal Mycologia.
(KoranPost)
Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/elusive-lsd-fungus-finally-discovered-on-flower