Jeffing: Metode Lari-Jalan untuk Meningkatkan Jarak dan Daya Tahan

May 12, 2025

3 menit teks

Meskipun kamu seorang pelari, mungkin kamu belum pernah dengar istilah “Jeffing”. Ini adalah metode lari diselingi jalan, dan sekarang lagi hits banget buat latihan jarak jauh.

Pas banget nih, kayaknya kita lagi di tengah “booming” lari kedua, setelah yang pertama heboh di era 70-an dan 80-an. Bisa dilihat dari ramainya parkrun, event lari massal yang makin banyak, sampai pasar sepatu, jam tangan, dan perlengkapan lari lainnya yang nggak ada matinya.

Tapi, di tengah antusiasme ini, ide lari masih bikin banyak orang males. Ada yang mikir, kalau nggak bisa lari tanpa henti dengan kecepatan atau jarak tertentu, berarti belum “pelari beneran”. Apalagi kalau udah mulai bandingin progress sama orang lain.

Nah, di sinilah Jeffing berperan. Teknik lari-jalan ini bikin orang bisa terus bergerak maju dengan ritme masing-masing. Ini menyeimbangkan usaha dan pemulihan, bikin lari jarak jauh jadi lebih gampang dijangkau berbagai kalangan dan level kemampuan.

Tapi, dari mana sih Jeffing ini asalnya?

Jeff Galloway di tahun 2015. (Lance Cpl. Timothy Turner/Wikimedia)

Konsep ini diciptakan oleh Olympian dan pelatih asal Amerika, Jeff Galloway, di tahun 70-an. Ini adalah cara strategis buat gabungin jalan dan lari, kadang diselingi jogging juga.

Galloway bilang, ini adalah pendekatan revolusioner yang ngurangin capek, cegah cedera, dan bikin lari jadi lebih asik. “Dengan selang-seling lari dan jalan, pelari bisa menempuh jarak lebih jauh, pulih lebih cepat, dan merasa lebih kuat selama dan setelah latihan,” katanya.

Dalam hal ini, Jeffing punya kemiripan sama “fartlek”, yang dalam bahasa Swedia artinya “permainan kecepatan”. Fartlek adalah metode latihan yang dikembangkan di Swedia tahun 1930-an oleh pelari lintas alam buat ningkatin performa. Ini juga melibatkan selang-seling lari cepat dan lambat.

Penelitian nunjukin, ada peningkatan signifikan dalam daya tahan kardiovaskular dan kecepatan hanya dalam 12 minggu latihan fartlek.

Bedanya, Jeffing intensitasnya lebih rendah, dan jeda jalan bikin tubuh pulih lebih maksimal.

Apa aja sih manfaat Jeffing?

Salah satu keuntungan besar Jeffing adalah bisa bantu kamu lari lebih jauh. Karena cadangan energi tubuh nggak langsung terkuras habis, banyak pelari ngerasa bisa menempuh jarak lebih jauh dibanding lari nonstop. Penelitian nunjukin ini bisa lebih bermanfaat dibanding olahraga pendek tapi intens.

Juga ngurangin risiko cedera karena intensitasnya lebih rendah, jadi nggak terlalu bikin stres sendi sama otot. Makanya Jeffing jadi pilihan populer buat orang yang baru sembuh dari cedera atau sakit, atau siapa pun yang pengen latihan tapi nggak mau cedera.

Pemulihan juga cenderung lebih cepat. Karena tubuh nggak terlalu tegang, pelari sering ngelaporin nggak terlalu capek setelahnya. Ini bikin lebih gampang buat patuh sama jadwal latihan tanpa cepet burn out.

Jeffing ramah banget buat pemula. Galloway awalnya ngembangin metode ini tahun 1974 waktu ngelatih sekelompok pelari baru. Setelah sepuluh minggu ikutin pendekatan lari-jalan ini, semuanya berhasil nyelesaiin lari 5k atau 10k. Teknik ini masih dipake pelari dari semua level, termasuk yang ikutan maraton.

Jeffing juga bantu ngalihin fokus dari kecepatan dan jarak, ke gimana badan kamu ngerasa. Saran Galloway di awal-awal termasuk aturan “huff and puff”: kalau kamu denger napas kamu berat, ambil jeda jalan lebih sering.

Di sisi lain, buat yang suka terstruktur, metode ini bisa pake stopwatch. Lari bisa dibagi jadi segmen yang gampang, kayak 30 detik lari dan 30 detik jalan, kayak yang dijelasin Galloway:

Dengan lari 30 detik / jalan 30 detik… mereka lari lebih cepat tanpa usaha ekstra karena cuma jalan 30 detik. Kalau itu terasa enak, pakai aja dulu, lalu mulai tambah durasi lari sambil tetep jalan 30 detik. Setelah beberapa minggu, mungkin kamu akan nyaman dengan 45 detik lari/30 detik jalan, atau mungkin kamu cuma lari lebih cepat selama 30 detik lari.

Jeffing: How This Run-Walk Method Could Help You Train For a Marathon
(Elena Popova/Getty Images)

Cocok nggak nih Jeffing buat kamu?

Meskipun populer, pendekatan lari ini nggak bakal disukai semua orang. Beberapa pelari mungkin ngerasa jeda jalan itu ganggu ritme atau bikin mereka ngerasa kayak nggak beneran lari. Tapi dari sudut pandangku sebagai pelari dan pelatih atletik, apa pun yang bantu lebih banyak orang olahraga itu patut disambut baik.

Banyak pelari maraton bakal pake Jeffing buat persiapan event berikutnya. Mereka mungkin pake teknik ini secara terstruktur atau cuma ngikutin insting jalan waktu butuh, buat bantu mereka sampe garis finis.

Jadi, mau kamu nambah durasi lari atau cuma pake jeda pendek, Jeffing bisa bikin kamu lari dengan cara yang sesuai sama badan kamu – dan itu yang paling penting.

James Thie, Dosen Senior Kepelatihan dan Performa Olahraga, Cardiff Metropolitan University

Artikel ini diterbitkan ulang dari The Conversation di bawah lisensi Creative Commons. Baca artikel aslinya.

(KoranPost)

Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/heres-why-you-should-try-jeffing-to-run-longer-and-farther

Share this post

May 12, 2025

Copy Title and Content
Content has been copied.

Teruskan membaca

Berikutnya

KoranPost

Administrator WhatsApp

Salam 👋 Apakah ada yang bisa kami bantu?