Misi luar angkasa Lucy NASA sedang dalam perjalanan untuk mempelajari asteroid-asteroid Troya milik Jupiter. Namun, dalam perjalanannya, pesawat ruang angkasa ini melakukan persinggahan tak terduga. Lucy baru-baru ini menangkap gambar jarak dekat yang menakjubkan dari sebuah asteroid kecil yang diberi nama Dinkinesh.
Pertemuan Tak Terduga dengan Dinkinesh
Awalnya, Dinkinesh bukan target utama misi Lucy. Asteroid kecil ini ditemukan dalam jalur Lucy setelah diluncurkan. Tim Lucy menggunakan kesempatan ini untuk menguji sistem pelacakan pesawat ruang angkasa, yang penting untuk pertemuan di masa depan. Dinkinesh terletak di sabuk asteroid utama, area antara Mars dan Jupiter yang dipenuhi dengan ribuan benda batuan. Pertemuan dengan Dinkinesh ini sukses besar, memberikan data berharga dan, yang paling menarik, gambar yang menakjubkan.
Bentuk yang ‘Aneh’ dan Satelit Kecil
Gambar yang diambil oleh Lucy mengungkapkan bahwa Dinkinesh memiliki bentuk yang sangat tidak beraturan, digambarkan oleh para ilmuwan sebagai “aneh”. Bentuknya bukan bola sempurna seperti yang mungkin dibayangkan beberapa orang tentang benda-benda angkasa, melainkan lebih mirip dengan kentang berbonggol atau kacang. Diameter Dinkinesh diperkirakan hanya sekitar 790 meter.
Lebih mengejutkan lagi, pengamatan Lucy mengkonfirmasi Dinkinesh memiliki satelit kecil yang mengorbitnya. Penemuan satelit ini menambah kompleksitas pada sistem Dinkinesh, membuat para ilmuwan semakin tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pembentukan dan evolusinya. Adanya satelit juga dapat memberikan petunjuk tentang massa dan kepadatan Dinkinesh.
Pentingnya Misi Lucy dan Pertemuan Mendatang
Meskipun Dinkinesh bukanlah target utama, pertemuan ini membuktikan kemampuan Lucy dan menyediakan data teknis yang berharga. Misi utama Lucy adalah mempelajari asteroid Troya milik Jupiter, kelompok asteroid yang berbagi orbit dengan Jupiter dan diyakini sebagai sisa-sisa materi primordial dari awal tata surya. Asteroid-asteroid Troya ini terbagi menjadi dua kelompok: satu di depan Jupiter dan satu lagi di belakangnya. Lucy akan mengunjungi beberapa asteroid di kedua kelompok tersebut.
Menurut [sciencealert.com](https://www.sciencealert.com/nasa-reveals-stunning-closeup-of-bizarre-looking-asteroid), pesawat ruang angkasa Lucy dijadwalkan menghabiskan sebagian besar tahun ini bepergian melalui sabuk asteroid utama sebelum mencapai target utamanya. Pertemuan pertama Lucy dengan asteroid Troya Jupiter, yang dikenal sebagai Eurybates, dijadwalkan akan berlangsung pada Agustus 2027. Empat pertemuan Troya tambahan akan menyusul antara tahun 2027 dan 2033. Dengan mempelajari asteroid-asteroid ini, para ilmuwan berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejarah tata surya kita.
Data dari Dinkinesh, meskipun hanya persinggahan, memberikan contoh yang menarik tentang keragaman bentuk dan struktur di antara benda-benda di sabuk asteroid. Hal ini menegaskan betapa banyak hal yang masih belum kita ketahui tentang tetangga kosmik kita.
Gambar jarak dekat dari Dinkinesh dengan bentuknya yang tidak biasa dan satelitnya yang kecil adalah pengingat visual tentang keajaiban dan misteri alam semesta. Ini juga menunjukkan keberhasilan rekayasa dan perencanaan dalam misi luar angkasa seperti Lucy, yang mampu beradaptasi dengan penemuan baru seperti Dinkinesh dan memanfaatkannya untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Seperti yang diungkapkan di Twitter, geologi Dinkinesh sangat “rumit” [twitter.com](https://twitter.com/ScienceAlert/status/1914514133933773127).
Untuk informasi lebih lanjut tentang berita sains dan terobosan menarik lainnya, Anda dapat mengunjungi [sciencealert.com](https://www.sciencealert.com/). Anda juga dapat menelusuri arsip mereka di [sciencealert.com](https://www.sciencealert.com/archive) atau melihat berita terbaru tentang ruang angkasa di [sciencealert.com](https://www.sciencealert.com/space).
