Sensitivitas Gigi Mungkin Evolusi dari Ikan Purba untuk Hindari Bahaya

May 25, 2025

3 menit teks

Pernah bertanya-tanya kenapa gigi kita sensitif banget sama rasa sakit atau bahkan cuma minuman dingin? Ternyata, menurut sebuah studi yang dirilis hari Rabu, gigi kita awalnya berevolusi buat tujuan yang beda banget dari mengunyah, sekitar setengah miliar tahun lalu.

Asal-usul gigi – dan fungsinya – udah lama jadi misteri buat para ilmuwan.

Nenek moyang evolusionernya diperkirakan adalah struktur keras bernama odontodes yang pertama muncul bukan di mulut, tapi di lapisan luar tubuh ikan purba sekitar 500 juta tahun lalu.

Bahkan sampai sekarang, hiu, pari, dan ikan lele punya kulit yang kasar kayak amplas karena tertutup gigi-gigi mikroskopis.

Gambar CT scan dentikel dermal mirip gigi pada hiu kucing. Struktur mirip gigi ini terhubung dengan sistem saraf, menunjukkan bahwa mereka menciptakan sensasi. (Yara Haridy)

Ada beberapa teori kenapa odontodes ini pertama kali muncul, termasuk buat melindungi diri dari predator, membantu pergerakan di air, atau menyimpan mineral.

Tapi studi baru yang diterbitkan di jurnal Nature mendukung hipotesis bahwa awalnya mereka digunakan sebagai organ sensorik yang mengirimkan sensasi ke saraf.

Awalnya, penulis utama studi ini, Yara Haridy, bahkan enggak berniat mencari asal-usul gigi.

Peneliti postdoctoral di University of Chicago ini malah lagi nyari jawaban buat pertanyaan besar lain yang bikin penasaran di bidang paleontologi: apa fosil hewan bertulang belakang tertua?

Haridy minta museum-museum di seluruh Amerika Serikat buat ngirimin dia ratusan spesimen vertebrata – beberapa saking kecilnya bisa muat di ujung tusuk gigi – supaya dia bisa menganalisisnya pakai CT scanner.

Dia mulai fokus ke dentin, lapisan dalam gigi yang mengirimkan informasi sensorik ke saraf di pulpa.

Ada yang Aneh sama Ikan

Fosil dari periode Kambrium bernama Anatolepis kayaknya jadi jawaban yang dia cari. Lapisan luarnya punya pori-pori di bawah odontodes yang disebut tubulus, yang bisa jadi tanda bahwa dulu mereka mengandung dentin.

Ini sebelumnya bikin para paleontolog percaya bahwa Anatolepis adalah ikan pertama yang diketahui dalam sejarah.

Tapi ketika Haridy membandingkannya dengan spesimen lain yang udah dia scan, dia nemuin bahwa tubulusnya lebih mirip organ sensorik bernama sensilla pada arthropoda, kelompok hewan yang termasuk krustasea dan serangga.

Jadi, Anatolepis yang perkasa pun turun pangkat jadi invertebrata.

Buat arthropoda modern kayak kepiting, kalajengking, dan laba-laba, sensilla digunakan buat merasakan suhu, getaran, bahkan bau.

Betapa sedikitnya fitur-fitur ini berubah dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa mereka udah menjalankan fungsi yang sama selama setengah miliar tahun.

Para peneliti bilang mereka menemukan kemiripan yang “mencolok” antara fitur-fitur ini pada Anatolepis dan ikan vertebrata dari sekitar 465 juta tahun lalu – serta beberapa ikan yang lebih terkenal.

“Kami melakukan eksperimen pada ikan modern yang mengkonfirmasi adanya saraf di gigi luar ikan lele, hiu, dan pari,” kata Haridy kepada AFP.

Ini menunjukkan bahwa “jaringan gigi odontodes di luar mulut bisa sensitif – dan mungkin odontodes yang paling awal juga begitu,” tambahnya.

“Arthropoda dan vertebrata awal secara independen berevolusi solusi sensorik yang mirip untuk masalah biologis dan ekologis yang sama.”

fish and arthropod sensory structures
Ikan vertebrata purba (baris atas), arthropoda purba (baris tengah), dan arthropoda modern (baris bawah) semuanya memiliki struktur konvergen pada eksoskeleton mereka yang terhubung ke saraf untuk memungkinkan hewan merasakan lingkungan mereka. (Alex Boersma)

Penulis senior studi ini, Neil Shubin, juga dari University of Chicago, mengatakan bahwa hewan purba ini berevolusi di “lingkungan yang cukup intens predatornya”.

“Mampu merasakan sifat air di sekitar mereka akan sangat penting,” kata Shubin dalam sebuah pernyataan.

Haridy menjelaskan bahwa seiring waktu, ikan berevolusi rahang dan “jadi lebih menguntungkan punya struktur runcing” di dekat mulut mereka.

“Sedikit demi sedikit, beberapa ikan berahang punya odontodes runcing di tepi mulut, dan akhirnya beberapa langsung ada di dalam mulut,” katanya.

“Sakit gigi sebenarnya adalah fitur sensorik kuno yang mungkin membantu nenek moyang ikan kita bertahan hidup!”

© Agence France-Presse

(KoranPost)

Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/your-sensitive-teeth-may-exist-so-ancient-fish-could-avoid-danger

Share this post

May 25, 2025

Copy Title and Content
Content has been copied.

Teruskan membaca

Berikutnya

KoranPost

Administrator WhatsApp

Salam 👋 Apakah ada yang bisa kami bantu?