Pertanyaan tentang apakah kita perlu bersikap sopan pada kecerdasan buatan mungkin terdengar tidak penting — soalnya, itu kan cuma buatan manusia.
Tapi Sam Altman, CEO perusahaan kecerdasan buatan OpenAI, baru-baru ini bicara soal biaya jika kita sering menambah kata “Tolong!” atau “Terima kasih!” saat memberi perintah ke chatbot.
Minggu lalu, seseorang menulis di X: “Saya penasaran berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan OpenAI untuk listrik gara-gara orang-orang berkata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ ke model mereka.”
Besoknya, Altman menjawab: “Puluhan juta dolar yang terpakai dengan baik — kamu nggak pernah tahu.”
Pertama-tama, setiap perintah yang kita berikan ke chatbot sebenarnya butuh uang dan energi, dan setiap kata tambahan di perintah itu bakal bikin biaya server ikut naik.
Neil Johnson, profesor fisika di George Washington University yang meneliti soal kecerdasan buatan, membandingkan kata tambahan ini seperti kemasan saat kita beli barang. Jadi, botnya harus ‘menembus’ dulu kemasan itu — misal, tisu pembungkus botol parfum — supaya bisa sampai ke isinya. Itu artinya ada kerja ekstra yang harus dilakukan chatbot.
Menurut Johnson, tugas ChatGPT itu “melibatkan elektron yang bergerak dalam proses transisi — dan itu butuh energi. Energi itu dari mana? Siapa yang akhirnya bayar?”
(KoranPost)
Sumber: www.nytimes.com