Sebuah studi baru mengungkap perbedaan yang mengkhawatirkan dalam tren angka harapan hidup di Amerika Serikat. Ini menunjukkan bahwa setiap negara bagian jauh dari kata setara dalam hal penerapan kebijakan kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia warganya.

Para peneliti dari institusi di AS dan Kanada menganalisis data lebih dari 179 juta kematian antara tahun 1969 dan 2020. Mereka menggunakan pendekatan kohort kelahiran, yaitu cara untuk mengetahui berapa lama orang dari setiap generasi hidup. Statistik ini kemudian diekstrapolasikan untuk mencakup perubahan angka harapan hidup antara tahun 1900 dan 2000.

“Melihat tren kematian berdasarkan kohort memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pengalaman hidup populasi,” kata Theodore Holford, ahli biostatistik dari Yale School of Public Health (YSPH).

“Ini menunjukkan dampak jangka panjang dari kebijakan dan kondisi sosial yang memengaruhi perjalanan hidup populasi, yang mungkin tidak terlihat dalam perbandingan angka kematian tahunan dari generasi yang berbeda.”

Meskipun rata-rata angka harapan hidup meningkat secara keseluruhan selama periode studi ini, ada perbedaan besar antar lokasi. Di beberapa negara bagian, terutama di Selatan, kemajuan yang dicapai sangat minim selama satu abad.

Peningkatan terbesar dalam angka harapan hidup terjadi di negara bagian timur laut dan barat, serta District of Columbia (DC). Faktanya, DC menunjukkan peningkatan yang luar biasa: angka harapan hidup meningkat 30 tahun untuk wanita dan 38 tahun untuk pria, dari tingkat terendah di antara semua negara bagian pada tahun 1900.

Para peneliti mengatakan, perbedaan ini merupakan indikator dari berbagai faktor, termasuk kondisi sosial ekonomi, akses ke layanan kesehatan, perubahan (atau ketidakberubahan) demografi, dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah.

“Untuk wanita yang lahir di beberapa negara bagian Selatan, angka harapan hidup meningkat kurang dari tiga tahun dari tahun 1900 hingga 2000,” kata Holford.

“Ini kontras yang mencolok jika dibandingkan dengan negara bagian seperti New York dan California, di mana angka harapan hidup meningkat lebih dari 20 tahun selama periode yang sama.”

Ada juga perbedaan mencolok dalam peningkatan mortalitas: seberapa cepat risiko kematianmu meningkat setiap tahun setelah usia 35. New York, DC, dan Florida berada di urutan teratas dalam hal ini, sementara Oklahoma, Iowa, dan Kansas berada di ujung yang berlawanan.

Tim peneliti berharap studi ini dapat memberikan informasi bagi para pembuat kebijakan untuk merancang intervensi yang meningkatkan angka harapan hidup, seperti akses layanan kesehatan dan perlindungan lingkungan, berdasarkan kebutuhan spesifik setiap wilayah.

Sayangnya, pemotongan besar-besaran anggaran pemerintah AS untuk layanan kesehatan dan penelitian kesehatan dapat menghambat tujuan tersebut secara drastis.

Tentu saja sangat sulit untuk mengidentifikasi pengaruh spesifik terhadap angka harapan hidup dari kumpulan data yang begitu luas, tetapi jelas bahwa saat ini, di mana kamu tinggal di AS sangat memengaruhi berapa lama kamu akan hidup.

“Penelitian ini menyoroti pentingnya melihat kesehatan dari sudut pandang generasi,” kata Jamie Tam, ahli kebijakan kesehatan di YSPH.

“Manfaat dari intervensi kesehatan berdampak sepanjang hidup. Kegagalan untuk bertindak sejak dini dan berinvestasi dalam kesehatan masyarakat juga akan merugikan generasi mendatang.”

Penelitian ini telah dipublikasikan di JAMA Network Open.