Lebih dari 50 tahun yang lalu, di awal tahun 1960-an, program luar angkasa Soviet memulai misi baru yang berani untuk pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi manusia sebelumnya.
Misi Venera untuk menjelajahi tetangga terdekat Bumi, Venus, sampai saat ini adalah satu-satunya misi yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di planet yang sangat tidak ramah itu. Tapi, dari 29 probe yang dikirim dalam misi Venera, hanya 16 yang mendarat atau mengorbit di dekat dunia itu.
Sebagian besar sisanya sempat terjebak di orbit Bumi, jatuh kembali ke permukaan di tahun yang sama saat diluncurkan.
Satu probe, yang diberi nama Kosmos 482, butuh waktu sedikit lebih lama untuk kembali. Diluncurkan pada Maret 1972, probe ini menghabiskan lebih dari 53 tahun terjebak berputar-putar di luar angkasa sebelum akhirnya menembus atmosfer kita pada 10 Mei 2025 dalam reentry tak terkendali yang menarik perhatian global.
Sekarang, gambar yang diambil oleh stasiun radar Jerman menampilkan kemungkinan besar adalah terakhir kalinya kita akan melihat probe yang gagal ini.
On 10 May 2025, the Cosmos-482 descent craft reentered Earth’s atmosphere after 53 years in orbit. It was designed to land on Venus, but it never escaped Earth’s gravity.
Image credit: @Fraunhofer_FHR pic.twitter.com/JKas0uMSP5
— ESA Operations (@esaoperations) May 13, 2025
Data, yang diambil oleh Fraunhofer Institute for High Frequency Physics and Radar Techniques FHR pada 8 Mei 2025, menunjukkan gerakan berputar-putar Kosmos 482 saat jatuh melalui ruang angkasa. Mengenai di mana jatuhnya, saat ini tidak diketahui dan kemungkinan akan tetap tidak diketahui, kecuali ada data lebih lanjut.
“Objek era Soviet ini terakhir kali terlihat di atas Jerman pada pukul 08:04 CEST pada 10 Mei oleh rekan-rekan kami di Fraunhofer FHR saat melintas di atas antena mereka. Karena pesawat pendarat tidak terlihat satu orbit kemudian, pada perkiraan lintasan pukul 09:32 CEST, dapat diasumsikan bahwa reentry terjadi antara kedua waktu ini,” European Space Agency menjelaskan di blog pelacakannya untuk objek tersebut.
“Waktu dan lokasi pasti reentry-nya sejauh ini belum teridentifikasi. Kami belum menerima laporan apapun mengenai pengamatan visual langsung dari reentry terakhir atau adanya dampak di darat.”
Saat ini, berdasarkan pemodelan yang sangat detail, perkiraan terbaik di mana benda itu jatuh adalah di suatu tempat di Samudra Hindia. Ini mungkin yang terbaik.
Kondisi di Venus mungkin paling tepat digambarkan sebagai neraka. Suhu permukaan rata-rata sekitar 464 derajat Celcius (867 Fahrenheit), dan tekanan atmosfer sekitar 92 kali lebih tinggi dari tekanan atmosfer di permukaan laut di Bumi. Oh, dan di sana hujan asam sulfat (yang menguap sebelum mencapai tanah, tapi pesawat ruang angkasa yang turun tetap perlu melewati atmosfer).
Semua ini menunjukkan bahwa probe Venera dibangun sangat kokoh, dan para ilmuwan berpikir kemungkinan besar Kosmos 482 setidaknya sebagian akan selamat dari panas membara saat reentry untuk mencapai tanah utuh atau dalam bentuk pecahan. Tidak ada yang mau pesawat pendarat Venus jatuh di kepala mereka.
Sayangnya, masih banyak sekali sampah luar angkasa yang mengorbiti planet kita. Begitu masalah ini mulai terlihat, badan antariksa mulai mendorong filosofi desain pesawat ruang angkasa yang disebut Design for Demise. Ini sesuai dengan namanya: objek yang dikirim ke orbit Bumi harus dirancang sedemikian rupa sehingga akan terbakar habis tanpa membahayakan saat reentry.
Namun, tidak semua produsen mengadopsi pendekatan ini, dan kita masih mengirim pesawat ruang angkasa ke orbit Bumi lebih cepat daripada waktu jatuhnya. Selain itu, bahkan pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk terbakar habis pun dapat melepaskan bahan kimia perusak ozon ke atmosfer Bumi.
Umat manusia telah memperlakukan ruang orbit rendah Bumi dengan sembrono. Kita cukup beruntung bahwa jatuhnya Kosmos 482 tidak menimbulkan masalah yang diketahui, tetapi ini adalah pengingat yang serius bahwa bahkan ruang angkasa pun, bagi kita, tidak terbatas.
(KoranPost)
Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/kosmos-482s-final-descent-captured-in-one-haunting-image