Kebersihan Mulut Buruk Bisa Merusak Jantung Anda, Kata Para Ahli

May 10, 2025

3 menit teks

Mulut sering disebut sebagai jendela kesehatan tubuh secara keseluruhan, dan ini memang benar. Semakin banyak penelitian yang mengungkap hubungan penting antara kebersihan gigi dan mulut yang buruk dengan penyakit kardiovaskular. Meskipun kedua area kesehatan ini tampaknya tidak berhubungan, kondisi kesehatan mulutmu bisa punya dampak luas pada jantung.

Penyakit gusi dan infeksi mulut bisa memicu peradangan, memungkinkan bakteri berbahaya masuk ke aliran darah, dan dalam kasus parah, bahkan bisa menyebabkan infeksi langsung pada jaringan jantung. Bersama-sama, efek ini bisa berkontribusi pada kondisi kardiovaskular serius, bahkan terkadang mengancam jiwa.

Di tengah hubungan ini ada periodontitis, bentuk parah dari penyakit gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak jangka panjang dan kebersihan mulut yang tidak memadai. Jika tidak diobati, plak akan mengiritasi dan meradangkan jaringan gusi, akhirnya menyebabkan gusi menyusut dan rusak.

Kerusakan ini membuat bakteri mulut lebih mudah masuk ke aliran darah. Aktivitas sehari-hari seperti menyikat gigi, flossing, atau mengunyah, dan terutama prosedur gigi, bisa menjadi jalan bagi mikroba ini untuk menyebar ke seluruh tubuh.

Setelah berada di aliran darah, bakteri tertentu bisa menempel pada endotelium, lapisan dalam pembuluh darah. Ini mengganggu penghalang vaskular, membuatnya lebih mudah bagi infeksi untuk menyebar ke seluruh tubuh, termasuk organ vital. Dalam kasus ekstrem, ini bisa menyebabkan kegagalan organ, bahkan kematian.

Peradangan dan Infeksi

Peradangan sistemik adalah salah satu cara utama kesehatan mulut memengaruhi kesehatan jantung. Periodontitis kronis memicu respons imun yang berkepanjangan, meningkatkan kadar penanda peradangan utama seperti protein C-reaktif dan sitokin.

Molekul-molekul ini bisa merusak lapisan pembuluh darah dan berkontribusi pada perkembangan aterosklerosis, kondisi yang menyempitkan arteri, meningkatkan tekanan darah, dan secara dramatis meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Peradangan kini diakui bukan hanya sebagai gejala penyakit kardiovaskular, tetapi juga sebagai kekuatan pendorong di baliknya. Wawasan ini mengangkat perawatan mulut dari sekadar masalah kosmetik menjadi aspek kritis pencegahan penyakit jantung.

Kebersihan mulut yang buruk juga bisa meningkatkan risiko endokarditis infektif (IE), infeksi serius pada lapisan dalam atau katup jantung. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bakteri mulut, terutama dari kelompok streptococcus viridans, masuk ke aliran darah dan mengkolonisasi area jantung yang rusak.

Orang dengan kelainan katup bawaan, katup prostetik, atau cacat jantung bawaan sangat rentan. Untuk pasien dengan katup prostetik atau kondisi jantung tertentu, dokter gigi bahkan mungkin merekomendasikan antibiotik sebelum prosedur tertentu untuk meminimalkan risiko endokarditis infektif. IE adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan antibiotik jangka panjang atau, dalam beberapa kasus, operasi.

Studi epidemiologi mendukung hubungan oral-jantung ini. Orang dengan penyakit gusi secara signifikan lebih mungkin menderita penyakit jantung. Meskipun studi ini tidak selalu dapat membuktikan sebab-akibat langsung, korelasinya kuat, bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko bersama seperti merokok, diabetes, dan pola makan yang buruk.

Satu studi menemukan bahwa orang dengan periodontitis dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit arteri koroner dibandingkan dengan mereka yang memiliki gusi sehat. Studi lain menunjukkan efek “respons dosis”: semakin parah penyakit gusi, semakin besar risiko kardiovaskular.

Mikrobioma Mulut

Merokok, pola makan tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, dan diabetes semuanya berkontribusi pada kesehatan mulut yang buruk dan penyakit jantung. Tembakau melemahkan jaringan gusi dan menekan fungsi kekebalan tubuh. Alkohol bisa mengeringkan mulut dan mengganggu mikrobioma mulut. Dan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik mengganggu sirkulasi dan memperlambat penyembuhan, memperburuk kondisi periodontal dan kardiovaskular.

Tumpang tindih ini tidak membuat penelitian menjadi kurang bermakna. Faktanya, ini memperkuat kasus untuk menangani kesehatan secara holistik. Kebiasaan sehat bermanfaat bagi seluruh tubuh, bukan hanya sistem yang terisolasi.

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa kebersihan mulut dapat memengaruhi kesehatan jantung melalui perubahan mikrobioma tubuh. Mulut yang tidak terawat dengan baik memungkinkan bakteri berbahaya mengambil alih mikroba bermanfaat, menyebabkan ketidakseimbangan yang dikenal sebagai disbioma. Ini dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh dan berkontribusi pada peradangan kronis dan aterosklerosis.

Menyikat lidah menghilangkan bakteri. (Science Photo Library/Getty Images)

Perlu diperjelas, kebersihan gigi yang baik saja tidak akan menghilangkan risiko penyakit jantung. Genetika, pola makan, olahraga, dan kondisi yang mendasarinya semuanya memainkan peran penting. Tetapi menjaga kesehatan mulut adalah bagian penting dari perawatan kesehatan preventif yang sederhana, efektif, dan sering diabaikan. Menyikat gigi dan flossing secara teratur, kunjungan rutin ke dokter gigi, dan pengobatan penyakit gusi secara cepat semuanya dapat mengurangi risiko komplikasi sistemik.

Semakin banyak, profesional kesehatan menyadari pentingnya kolaborasi. Ahli jantung didorong untuk bertanya tentang kesehatan mulut, dan dokter gigi didesak untuk mempertimbangkan faktor risiko kardiovaskular selama pemeriksaan. Pendekatan terintegrasi ini dapat mengarah pada deteksi dini, perawatan yang lebih personal, dan hasil jangka panjang yang lebih baik.

Mulut jauh lebih dari sekadar awal sistem pencernaan, ia memainkan peran penting dalam kesejahteraan secara keseluruhan. Hubungan antara kesehatan mulut dan penyakit jantung menggarisbawahi perlunya memperlakukan perawatan mulut sebagai bagian mendasar dari pengobatan preventif. Dengan meningkatkan kebiasaan baik, individu dapat melindungi tidak hanya senyum mereka, tetapi juga jantung mereka.

Steven W. Kerrigan, Profesor Precision Therapeutics, School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, RCSI University of Medicine and Health Sciences

Artikel ini diterbitkan ulang dari The Conversation di bawah lisensi Creative Commons. Baca artikel aslinya.

(KoranPost)

Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/poor-oral-hygiene-could-be-taking-a-toll-on-your-heart-expert-says

Share this post

May 10, 2025

Copy Title and Content
Content has been copied.

Teruskan membaca

Berikutnya

KoranPost

Administrator WhatsApp

Salam 👋 Apakah ada yang bisa kami bantu?