Jauh di bawah permukaan ombak, masuk ke kedalaman samudra yang gelap, ada krustasea yang jarang terlihat.
Namanya Alicella gigantea, spesies amfipoda terbesar yang diketahui. Amfipoda biasanya seukuran ujung jari kita, mirip udang. Tapi, A. gigantea ini raksasa: ukurannya bisa mencapai 34 sentimeter (13,4 inci), sejauh yang berhasil kita pastikan.
Sebelumnya, kita mengira makhluk ini cukup langka, karena jarang terlihat. Tapi, penelitian terbaru bilang kalau A. gigantea mungkin tersebar luas, menempati 59 persen lautan di dunia! Kelangkaannya mungkin lebih karena kita yang jarang mengamatinya, bukan karena jumlahnya sedikit.
Penemuan ini bikin kita sadar betapa sedikitnya yang kita tahu tentang kehidupan di kegelapan jurang samudra.
“Secara historis, spesies ini jarang diambil sampel atau diamati dibandingkan amfipoda laut dalam lainnya, yang menunjukkan kepadatan populasi rendah,” kata ahli biologi molekuler kelautan Paige Maroni dari University of Western Australia.
“Dan, karena jarang ditemukan, sedikit yang diketahui tentang demografi, variasi genetik, dan dinamika populasinya. Hanya ada tujuh studi yang diterbitkan tentang data urutan DNA.”
Masalahnya, A. gigantea tinggal sangat dalam di laut, di zona abisal dan hadal, di bawah kedalaman 3.000 meter (9.843 kaki). Di kedalaman sekitar 1.000 meter, sinar matahari sudah nggak bisa masuk; di sana dingin sekali, gelap sekali. Ditambah lagi, tekanan air yang begitu besar bikin kondisinya ekstrem.

Kondisi yang nggak ramah buat kita yang hidup di darat ini jadi alasan utama kenapa eksplorasi manusia ke laut dalam itu minim banget. Jadi, nggak heran kalau pemahaman kita tentang apa yang hidup di sana sangat nggak lengkap.
Untuk cari tahu, Maroni dan timnya ngumpulin data tentang penampakan spesies ini. Mereka dapetin 195 catatan A. gigantea dari 75 lokasi berbeda di laut dalam Atlantik, Pasifik, dan Hindia, dengan kedalaman 3.890 hingga 8.931 meter. Mereka juga ngumpulin sampel sendiri buat diurutkan genomnya, dan mereka nemuin spesies ini di zona patahan di Samudra Pasifik dan Hindia.
Hasil urutan genom menunjukkan kesamaan genetik antara populasi yang ditemukan di laut yang berbeda. Ini nunjukin kalau hewan-hewan ini lebih terhubung dari yang kita kira. Informasi ini bilang kalau A. gigantea bisa hidup subur di dasar laut dalam pada rentang kedalaman mereka, yang diperkirakan mencakup 59 persen total dasar laut Bumi.
Studi sebelumnya tentang amfipoda laut dalam nunjukin kalau A. gigantea nggak punya pigmen warna – ini aneh buat amfipoda yang biasanya berwarna merah. Mungkin ini karena mereka nggak punya banyak predator. Kondisi ini tentu bakal bantu mereka tersebar luas.
“Seiring meningkatnya eksplorasi laut dalam ke kedalaman yang melampaui sebagian besar pengambilan sampel konvensional, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa krustasea laut dalam terbesar di dunia ini jauh dari kata langka,” kata Maroni.
Penelitian ini sudah diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science.
(KoranPost)
Sumber: www.sciencealert.com
https://www.sciencealert.com/60-of-the-ocean-floor-could-harbor-rare-supergiant-crustacean