Microsoft Baru Saja Menunjukkan Masa Depan AI, Kabar Baik untuk Intel dan AMD

April 24, 2025

3 menit teks

Model AI generatif paling canggih dari OpenAI, Alphabet, dan Anthropic memerlukan akselerator AI yang mahal dan boros daya di data center untuk menghasilkan output. Contohnya, GPT-4.5 dari OpenAI diluncurkan secara bertahap karena membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar.

Model AI dari startup Tiongkok, DeepSeek, yang dirilis awal tahun ini, membuat banyak orang terkejut soal pasar infrastruktur AI. DeepSeek berhasil membuat model yang lebih murah untuk dilatih dan dijalankan, tapi hasilnya tetap setara dengan model AI kelas atas dari perusahaan AS. Anggapan bahwa model AI butuh daya komputasi yang makin lama makin besar (yang selama ini jadi dasar optimisme para pendukung saham Nvidia) jadi terasa nggak sepasti itu lagi.

Fitur AI sudah mulai muncul di PC, HP, dan perangkat lain, tapi model AI yang cukup kecil untuk dijalankan di perangkat-perangkat itu biasanya masih kurang mumpuni. Tom’s Hardware sempat menyebut fitur AI Copilot+ PC dari Microsoft sebagai “lelucon” waktu pertama kali launching tahun lalu, dan The New York Times bilang fitur Apple Intelligence dari Apple masih “setengah matang” pada Oktober kemarin.

Ada beberapa kendala dengan AI yang langsung berjalan di perangkat (on-device AI). Pertama, AI generatif itu nggak deterministik, artinya input yang sama bisa memunculkan output yang sungguh berbeda-beda. Ini nggak masalah kalau kamu pakai AI untuk nulis blog, tapi nggak enak kalau butuh AI biar bisa jalanin tugas spesifik di HP dengan konsisten.

Masalah pertama mungkin nggak bakal bisa diselesaikan sepenuhnya, tapi masalah kedua bisa. Masalah kedua adalah PC dan HP punya batas memori dan tenaga komputasi, jadi ada batasan besar seberapa canggih model AI yang bisa dijalankan langsung di perangkat itu. Model AI seperti yang dipakai ChatGPT yang berjalan di data center butuh memori, komputasi, dan energi yang sangat besar untuk bisa bikin output. Jelas, nggak masuk akal kalau dijalankan di laptop yang cuma pakai baterai.

Microsoft mungkin punya solusi. Mereka baru-baru ini memamerkan model AI “1-bit” baru yang ukuran memorinya sangat kecil, cuma perlu 0.4 GB, dan bisa jalan di CPU saja. Hebatnya, performa model baru ini setara dengan model AI sekelasnya yang butuh jauh lebih banyak memori. Bahkan, dijalankan di CPU tunggal, model ini bisa menghasilkan output dengan kecepatan yang sebanding dengan kecepatan membaca manusia, cukup cepat untuk dipakai sehari-hari.

(KoranPost)

Sumber: finance.yahoo.com
https://finance.yahoo.com/news/microsoft-just-showed-future-ai-101000210.html

Share this post

April 24, 2025

Copy Title and Content
Content has been copied.

Teruskan membaca

Berikutnya

KoranPost

Administrator WhatsApp

Salam 👋 Apakah ada yang bisa kami bantu?