Kecerdasan buatan (AI) sekarang digunakan untuk membantu meningkatkan hasil pengobatan pasien stroke di Devon.

Proyek SAMueL-2, yang merupakan singkatan dari stroke audit machine learning, membantu mengidentifikasi pasien mana yang bisa mendapatkan prosedur bernama trombolisis, yaitu pemberian obat untuk menghancurkan gumpalan darah.

AI ini sudah menganalisis seperempat juta rekam medis dari lebih dari 100 rumah sakit.

Profesor Martin James, seorang spesialis stroke di Rumah Sakit Royal Devon and Exeter, bilang AI dan pembelajaran mesin membantu memahami bagaimana pengobatan trombolisis dipakai di seluruh Inggris.

Profesor James mengatakan: “Kalau kamu punya data sebanyak ini, kamu bisa tunjukkan ke dokter dan perawat kejadian sebenarnya saat obat itu digunakan pada kasus serupa dengan pasien yang mirip.”

“Jadi mereka bisa lebih paham soal risiko dan manfaat pada tiap kasus,” lanjutnya.

Pasien stroke juga diwawancara soal kondisi dan pengobatan mereka sebagai bagian dari proyek ini.

Seorang pensiunan guru biola, Leon Farmer, bilang dia senang bisa membantu orang lain di masa depan.

“Walaupun cuma sedikit, kalau saya bisa membuat ribuan orang punya kualitas hidup lebih baik, saya nggak kepikiran hal lain yang lebih membahagiakan—rasanya luar biasa,” katanya.

SAMueL-2 adalah inisiatif bersama dari The Royal Devon University NHS Foundation Trust dan University of Exeter.